Quantcast
Channel: Kakek
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1275

Mengapa Warga Vietnam Usir Keturunan China dari Negerinya?

$
0
0

KONFRONTASI- Gerakan Anti Cina (China) merebak luas di Vietnam. Akibat kerusuhan itu, dilaporkan 2 warga Cina tewas, sementara lebih dari 100 lainnya terluka. Sebagian insiden kekerasan terparah terjalin di provinsi ha tinh, tepi laut tengah vietnam.

 Beberapa waktu lalu, di vietnam meledak gerakan anti Cina dimana ribuan massa rakyat Vietnam turun ke jalan-jalan mengusir masyarakat pendatang asal Cina yang jadi parasit, terlebih lagi mereka mulai ingin menjajah negara vietnam. nah saat ini gimana dengan indonesia ?

Masyarakat pendatang Cina, sebagaimana di negara lainnya, mulai menguasai perekonomian masyarakat Lokal. Bermacam zona mereka kuasai. inilah yang jadi aspek meledaknya gerakan anti Cina di vietnam yang terus menjadi besar. Keadaan ini mendesak beijing berperan kilat menyelamatkan warganya. 5 kapal angkut dikirim mengevakuasi masyarakat generasi Cina dari negeri asia tenggara itu.

sudah satu kapal yang datang membawa kembali 3 ribu masyarakat Cina di vietnam. satu kapal itu diberangkatkan dari provinsi hainan (18/5/2016) sebagaimana dilansir Faktanews.net Mei 2016 lalu.

Tidak cuma lewat jalan laut, pemerintah Cina juga bergerak kilat memakai pesawat carter, 16 warganya yang dalam keadaan kritis akibat aksi kekerasan demonstran anti – cina diterbangkan keluar vietnam.

Akibat kerusuhan itu, dilaporkan 2 warga Cina tewas, sementara lebih dari 100 lainnya terluka. Sebagian insiden kekerasan terparah terjalin di provinsi ha tinh, tepi laut tengah vietnam.

Rakyat Vietnam yang pernah mengalahkan Amerika Serikat ini, kini bersiap menghadapi penjajahan Cina dan gerakan anti Cina merebak luas di negara itu. Apa sebab mereka bertindak seperti itu?

Kebijakan Pemerintah Cina Bakar Amarah Rakyat Vietnam.

Industri asing, spesialnya yang dikelola Taipan Cina dan WN Keturunan Cina dan taiwan, terbakar, dijarah, dan dirusak para demonstran. kemarahan mereka dipicu oleh langkah beijing membangun kilang minyak dan juga menyiagakan peralatan pengeboran di laut Cina selatan yang diklaim kedua negeri bagaikan daerah teritorialnya.

Demonstrasi yang berujung kerusuhan itu dimulai dari dibukanya keran keluhan anti – cina oleh pemerintah vietnam 11 mei kemudian. sementara itu, sebelumnya demonstrasi dilarang di negara komunis itu. kebijakan itu berbuntut blunder karna demonstrasi terus menjadi tidak terkontrol dan juga mengaitkan tokoh – tokoh oposisi di dalam negara vietnam.

kesimpulannya sabtu (17/5) pemerintah hanoi mengirimkan pesan berantai kepada segala pengguna telepon seluler. isinya kalau perdana menteri nguyen tan dung memperingatkan warganya tidak ikut serta dalam demonstrasi ilegal. Sementara Menteri Keamanan Publik Tran Dai Quang seperti dilansir vna sabtu (17/5/2016) menyayangkan penyerangan terhadap masyarakat Cina di vietnam. Puluhan polisi terluka dalam insiden tersebut.

Namun demikian, suasana di Laut Cina Selatan tetap panas. baik Vietnam maupun Cina belum memperlihatkan isyarat menarik diri untuk meredam ketegangan. Cina terus memperlihatkan agresivitasnya dengan mengirim lebih banyak kapal perang ke daerah dekat pengeboran minyak. Sementara Vietnam menekan Cina untuk lekas menarik sarana kilangnya dari daerah sengketa.

Cina Kerahkan 119 Kapal di Wilayah Sengketa.

Nguyen Van Trunng, petugas di kementerian pengawas maritim melaporkan, Cina menempatkan 119 kapal di daerah sengketa pada sabtu pagi. Armada tersebut tercantum kapal perang, patroli laut, dan juga kapal nelayan. sebagian di antara lain terlebih lagi memprovokasi dengan menabrak kapal vietnam dan juga menembakinya dengan meriam air.

Tiongkok memiliki komentar seorang diri soal pendirian perilakunya. Beijing melaporkan, tindakannya merupakan respons dari provokasi kapal vietnam yang mengusik operasional pengeboran minyak lepas tepi laut. Beijing telah memberlakukan “zona pengusiran” dengan radius 3 mil dari dekat kilang. kilang itu dikelola industri Migas Negeri Cnooc.

“kami tidak menghasilkan permasalahan, tetapi kami tidak cemas mengalami permasalahan ini, ” tegas Jenderal Fang Fenghui, Kepala Staf Jenderal Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA), Kamis (15/5) dikala melawat ke Amerika Serikat.

“Jika menyangkut teritori, perilaku kami tegas. Kami tidak ingin mundur satu langkahpun..!, ” tandas Fang.

Sementara dalam rapat Khusus KTT ASEAN, perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ini tak bereaksi tegas demi menjaga hubungan baik dengan Cina. Sengketa Laut Cina Selatan yang melibatkan banyak negara seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, Taiwan, dan Cina dibahas tuntas namun tak menghasilkan tekanan untuk Cina yang dinilai menginvasi kawasan laut Cina Selatan tersebut.

Kebijakan Pemerintah Cina tanpa disadari sering memicu kebencian warga negara lain terhadap warga Cina di negara itu. Vietnam bukanlah satu-satunya negara yang pernah melahirkan konflik sentimen terhadap Warga Keturunan Cina. Malaysia dan Indonesia juga pernah mengalami hal itu.

Akankah kebencian itu lahir kembali dan mengulang sejarah Hitam Konflik Sektarian akibat kebijakan Pemerintah Cina? (hw)

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1275