Quantcast
Channel: Kakek
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1275

Jokowi Terlalu Banyak Pencitraan dan Pro China, tegas Analis

$
0
0

KONFRONTASI- Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menegaskan, posisi Jokowi belum aman untuk Pilpres 2019, meskipun hasil survey menempatkannya pada posisi pertama.

Pasalnya, terang Qodari, banyaknya masyarakat yang belum‎ puas dengan kinerja dan kebijakan pemerintahan Jokowi.
Baca"Dalam survei kami, sebanyak 12,4 persen ‎menganggap di masa Jokowi, pengangguran masih banyak, dan 9,9 persen menilai pembangunan belum merata," beber Qodari dalam pemaparan hasil survei Indo Barometer di Hotel Atlet, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Menurutnya, faktor lain yang juga mempengaruhi ketidakpuasan publik adalah, terlalu banyak pencitraan, terlalu pro ke China, kurang berwibawa dan penegakan hukum yang belum adil.

"Juga ada indikator seperti biaya listrik mahal dan biaya kesehatan mahal yang juga menjadi perhatian masyarakat," urainya.

Indo Barometer merilis hasil survei nasional mengenai Pilpres 2019. Hasilnya, elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden 2019 menempati posisi teratas sebesar 34,9 persen. Sementara posisi kedua, Prabowo Subianto sebesar 12,1 persen.

Sementara terkait kepuasan, Jokowi mendulang angka sebesar 67,2 persen. Sedangkan yang tidak puas sebesar 28,5 persen.

“Suara Jokowi hingga saat ini hanya sekitar 30 persen. Angka yang masih berpotensi disalip oleh sejumlah pesaingnya,” tandas Qodari.

 

Category: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1275