
KONFRONTASI- Ibarat naik haji, ekonomi Indonesia tadinya kloter pertama bareng Jepang, Korea dan lain-lain. Tp karena mandeg, ekonomj RI ketinggalan kloter. Selanjutnya ikut kloter kedua bareng China, Malaysia dan lain-lain. Tapi lagi-lagi ketinggalan kloter masuk klaster ekonomi di bawahnya bersama Vietnam. Demikian tokoh nasional Rizal Ramli (RR) yang juga mantan Menko Perekonomian.
Calon presiden Rizal Ramli menerima para kiai dari Jabodetabek di kediamannya di kawasan Bangka, Jakarta Selatan, sore tadi (Selasa, 17/7). Rizal berterima kasih sekaligus menyampaikan rasa bangga dikunjungi kiai-kiai muda intelek bergelar doktor lulusan Timur Tengah pimpinan bermacam-macam pesantren dan organisasi Islam itu.
Kepada mereka, RR demikian Rizal Ramli disapa, mengatakan senang kalangan muda punya inisiatif perubahan. Tahun 1945, para tokoh senior masih ragu-ragu dan banyak pertimbangan dalam memerdekakan RI. Padahal Jepang sufah menyerah kepada sekutu.
"Anak-anak muda, Sukarni cs menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Keduanya "dipaksa" untuk memproklamasikan kemerdekaan RI. Jika anak-anak muda gak bertindak/inisiatif, mungkin cerita Indonesia tidak seperti sekarang," kata RR.
RR lantas menyinggung persoalan ekonomi. Saat ini, setelah merdeka 73 tahun, ekonomi Indonesia diambang kehancuran. Kondisi ini lantaran pembangunan ekonomi salah arah, tak sesuai konstitusi.
"Terlalu ke Beijing. Alasannya banyak proyek. Sogokannya bagus," kata ekonom senior itu.
Ibarat naik haji, masih kata Rizal, ekonomi Indonesia tadinya kloter pertama bareng Jepang, Korea dan lain-lain. Tp karena mandeg, ekonomj RI ketinggalan kloter. Selanjutnya ikut kloter kedua bareng China, Malaysia dan lain-lain. Tapi lagi-lagi ketinggalan kloter masuk klaster ekonomi di bawahnya bersama Vietnam.
"Karena lambat ketinggalan kloter lagi. Kalau gak hati-hati bisa bareng Bangladesh dan lain-lain," katanya.
Rizal mengatakan Indonesia harus berubah. Kalau diberi amanah menjadi presiden, dirinya akan menangkap 100 orang brengsek yang sudah membuat Indonesia terpuruk. Mereka akan dikirim ke Pulau Malaria.
Kedua, Rizal menegaskan akan memperbaiki sistem demokrasi. Demokrasi kriminal harus diubah menjadi demokrasi yang amanah. Caranya, negara membiayai parpol. Parpkl tidak mencari uang untuk kampanye, pendidikan politik dan lain sebagainya. Dengan begitu tugas parpol hanya mencari kader yang bagus-bagus.
"Kalau masih ngaco juga, tangkap dan kirim ke Pulo Malaria," imbuh Rizal.
Ketiga, Rizal yang pernah menjabat panel ekonomi PBB akan menaikkan pertumbuha ekonomi 10% per tahun selama 5 tahun. Hal ini sangat mungkin dilakukan sebagaimana dilakukannya sebagai Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan era pemerintahan Gus Dur. Salah satunya menaikin gaji PNS hingga lebih 100 persen.
"Kami ingin (mewujudkan) Indonesia yang demokratis, maju, tak ada KKN, rakyatnya sejahtera," tukas RR.[dem]
