KONFRONTASI-Seorang aktivis antikorupsi China yang telah menyerukan para pejabat untuk mengungkapkan jumlah kekayaan mereka, telah ditangkap atas tuduhan "mempromosikan terorisme".
Zhang Baocheng (60) adalah anggota gerakan New Citizens Movement yang mengkampanyekan demokrasi dan transparansi pemerintah. Gerakan tersebut kini telah mati. Pada tahun 2014, Zhang dihukum penjara 2 tahun karena "mengganggu ketertiban umum" setelah pria itu membawa banner di sebuah area perbelanjaan ramai di Beijing. Banner tersebut bertuliskan seruan agar para pejabat mengungkapkan aset-aset mereka sebagai cek terhadap korupsi.
Setelah bebas dari penjara, Zhang terus menjadi pengkritik vokal Partai Komunis meski kelompoknya ditekan dan setidaknya 20 anggotanya telah ditahan.
Pada 4 Juli lalu, Zhang kembali ditangkap oleh polisi Beijing atas dugaan "memicu pertengkaran, mempromosikan terorisme, ekstremisme, dan menghasut terorisme", demikian menurut surat perintah penangkapan yang disampaikan oleh istrinya, Liu Juefan.
"Setelah pembebasannya dari penjara... dia tidak pernah berhenti berjuang, jadi kini mereka menggunakan tuduhan terorisme dan ekstremisme ini untuk membuat dia dijatuhi hukuman berat," kata Liu dalam percakapan via telepon dari New York, Amerika Serikat seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/7/2019).
Penangkapan Zhang terjadi lebih dari sebulan setelah dia ditahan pada 28 Mei lalu -- beberapa hari sebelum peringatan insiden berdarah Tiananmen yang jatuh pada 4 Juni.
Adalah hal yang tak biasa bagi warga sipil atau aktivis HAM di China dituduh terorisme. Karenanya, istri Zhang mengkhawatirkan suaminya akan mendapat hukuman penjara yang berat atas dakwaan tersebut.
"Sejak penangkapan dia, saya tak bisa menghubungi dia, namun pengacara dia telah bertemu dia dua kali," kata Liu seraya menambahkan bahwa suaminya "telah dijebak".(mr/tar)