KONFRONTASI - Pemerintah Distrik Xinjiang, China, melarang warga muslim Uighur menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Mereka bahkan menghimbau rumah makan agar tetap berjualan seperti biasa pada siang hari.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Tantowi Yahya, merasa prihatin dengan pelarangan itu. Pasalnya memeluk dan menjalankan ajaran agama adalah hak pribadi setiap manusia yang wajib dilindungi negaranya.
"Pelarangan itu sungguh memprihatinkan," sesal anggota Komisi I DPR RI ini kepada wartawan, Kamis (9/6).
Lebih lanjut politisi Partai Golkar ini berencana untuk mengajak pemerintah bersama DPR untuk berbicara dengan otoritas China terkait pelarangan itu. Sebab Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Pemerintah dan DPR akan berjalan bersamaan dalam komunikasi dengan China tentang keprihatinan tersebut. Pemerintah dan DPR harus bersama-bersama menyuarakan keprihatinan ini ke China," ujarnya.
Untuk diwujudkannya pembicaraan dengan China itu, Tantowi berjanji akan segera membicarakannya dalam rapat internal BKSAP.
"Saya rasa segera. Dalam minggu ini akan kami rapatkan di BKSAP," pungkasnya.[ian/rm]