
KONFRONTASI-Sebanyak 111 orang Afrika di Guangzhou, Ibukota Provinsi Guangdong Cina Selatan, dinyatakan positif Covid-19 pada tes yang dilakukan kemarin, Senin (13/4), seperti dilaporkan otoritas kesehatan setempat.
Di antara jumlah itu, sebanyak 19 adalah kasus impor yang dikonfirmasi, menurut Chen Zhiying, Wakil Walikota Eksekutif Guangzhou, melansir CGTN, Selasa (14/4).
Saat ini semua pasien positif sedang dalam perawatan. Mereka semua termasuk kasus tanpa gejala.
Sejak awal April lalu, setelah ditemukan kasus baru di wilayah Guangzhou di distrik Yuexiu, di wilayah yang terkenal dengan sebutan 'Little Africa', pemerintah setempat mengisolasi wilayah itu dan melakukan tes terhadap sekitar 4.600 warga Afrika di sana.
"Mengidentifikasi tepat waktu Covid-19 berdasarkan skrining proaktif merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan jiwa dan kesehatan orang Afrika di Guangzhou," kata Tang Xiaoping, direktur komisi kesehatan kota Guangzhou.
Chen Yongqiu, wakil kepala biro keamanan publik kota, mengatakan, dalam upaya pencegahan dan pengendalian epidemik Covid-19, pemerintah memberlakukan langkah-langkah isolasi dan pengujian tes Covid-19 untuk semua warga asing di Guangzhou dan juga warga negara China, dan hal itu telah berlangsung sama seperti sebelumnya.
"Kami mengatur hotel dan personil yang ditunjuk untuk Afrika ketika dikarantina, tanpa diskriminasi ras atau nasional," kata Chen.
Sebelumnya, terjadi protes dari para pemimpin negara-negara Afrika tentang perlakukan diskriminatif terhadap warga Afrika terkait karantina dan tes Covid-19.
Pemerintah setempat dianggap melakukan tindakan diskriminasi dan penganiayaan dengan memaksa warga mereka melakukan tes Covid-19 bahkan mengusir mereka dari tempat tinggalnya.
Hal itu telah dibantah pemerintah China.
Yang Rihua, Wakil Direktur Jenderal Departemen Keamanan Publik Guangdong, mengatakan semua orang asing di Guangdong harus melakukan tes Covid-19 dan mematuhi langkah-langkah pengendalian epidemi lainnya. Mereka yang menentang akan dihukum, dan mungkin dideportasi, katanya.(mr/rm)