Konfrontasi - Sebuah pesawat militer AS mendarat darurat di sebuah lapangan udara Rusia di dekat perbatasan dengan China, karena roda pesawat tidak berfungsi.
CNN melaporkan Jumat (29/7/2016), pendaratan itu terjadi pada hari Rabu (27/7/2016) lalu, di tengah ketegangan politik kedua negara. Pesawat observasi OC-135B milik AS itu bertolak dari lapangan udara Rusia di Ulan Ude, untuk sebuah misi observasi.
Pesawat milik AS itu membawa sejumlah pengamat dari Rusia yang hendak melakukan observasi. Sesuai dengan Perjanjian Langit Terbuka, yang disepakati AS dan Rusia, sebuah pesawat observasi boleh digunakan oleh awak kedua negara dan memasuki wilayah masing-masing negara. Entah kenapa tiba-tiba roda pesawat tidak berfungsi, sehingga pesawat OC-135B itu melakukan pendaratan darurat.
Para komandan AS bekerjasama dengan Rusia memandu para pengamat Rusia itu ke Bandara Khabarosk. "Sehingga kapal terbang itu dapat meninggalkan Rusia melalui rute langsung," tutur jurubicara Pentagon, Letnan Kolonel Michelle L. Baldanza.
"Mengingat performa terbatas pesawat itu, dan cuaca musim panas yang tinggi, juga rusaknya roda pendaratan, maka Bandara Khabarosk merupakan lapangan udara paling aman untuk dijadikan pendaratan darurat," tutur Michelle. Lapangan udara itu biasa digunakan di bawah Perjanjian Langit Terbuka AS-Rusia.
Para awak Rusia meyakinkan para pejabat Rusia, bahwa mereka tidak melakukan pemotretan apapun. Pesawat rusak itu kemudian diterbangkan ke Jepang untuk diperbaiki. Sementara Pentagon juga memastikan bahwa hal itu bukan misi mata-mata, karena pesawat maupun perlengkapan sensor itu dibawa kru Rusia. (ini/mg)