
KONFRONTASI-Dana Moneter Indonesia (IMF) memperingatkan China agar mengatasi masalah utang korporasi sebelum spiral ini berada di luar kendali.
"Prospek jangka menengah China tidak terlihat karena utang perusahaan yang tinggi dan meningkat," kata Kepala Misi IMF di China, James Daniel melansir CNN.
Dia mengatakan ekonomi terbesar kedua di dunia ini harus segera mengatasi masalah utangnya yang melonjak.
Menurut data dari Bank for International Settlements, Utang USD25 triliun China ini setara dengan 254 persen dari GDP. Meskipun angkanya tinggi, namun sebenarnya hampir serupa dengan utang beberapa negara lain di dunia.
Amerika Serikat (AS), misalnya, memiliki tingkat yang sama dengan utang China. Tetapi, yang mengkhawatirkan tentang penumpukan utang China adalah kecepatan yang sudah berkembang dalam beberapa tahun terakhir sebesar empat kali lipat antara 2007 dan 2014, menurut sebuah laporan oleh McKinsey.
"Investor banyak yang khawatir, berurusan secara langsung atau tidak terhadap penumpukan utang ini tetap jadi salah satu tantangan jangka panjang terbesar yang dihadapi para pembuat kebijakan," kata Ekonom Capital Economics China, Julian Evans-Pritchard.[mr/okz]